Hallo, Januari.
this month is almost end but the story has just begun *wink*
((2014)) a year without writing in this account.
alamak lamanya, setahun lho itu...entah kemana Rosa yang katanya hobi nulis itu :))
and now She's back. Mungkin ceritanya masih (agak) nggak penting atau nggak penting beneran..tapi yang punya blog (ceritanya) sedang berusaha buat menghidupkan lagi hobi nulisnya..karena dia merasa bahwa menulis pernah jadi media katarsisnya. pernah jadi media self healingnya. hahah.
Jadi...
Selamat datang 2015
Selamat menulis lagi, Rosa.
semoga ada banyak cerita bahagia yang bisa dibagikan tahun ini. aamiin.
Cerita Rosa.
shadow dan bumbu persona dari seorang individu biasa.
Rabu, 28 Januari 2015
Jumat, 29 Maret 2013
DRUPADI
Drupadi Mencari Menunggu Cinta
Kenapa harus drupadi yang mencari cinta?
Mengapa bukan arjuna? ‘sang
playboy cap wayang’ yang gagah perkasa nan sakti mandraguna, belum lagi
wajahnya yang tampan seantero jagad bumi kurawa. Yang menarik adalah ‘pencarian
cinta’-nya drupadi. Dewi cantik yang satu ini boleh dibilang tak jauh beda
dengan kita yang katanya kelewat modern. Toh dia juga manusia-berwujud
wayang-yang punya hati, rasa, dan jiwa yang terintegrasi kuat dalam
kepribadiannya yang sering digambarkan pak dalang dengan kelembutan dan
keanggunannya bak bidadari dari kahyangan. Mungkin kepribadiannya cukup, bahkan
lebih untuk untuk menarik perhatian ksatria manapun dari negeri mahabrata atau
ramayana. Tapi ternyata sang dewi tidak dapat tak merasa mendapatkan apa yang dia
inginkan, cinta yang sebenarnya ingin sekali dia cari. Tentu saja, karena
layaknya seorang dewi, dia berada di dunia yang sangat dibatasi oleh norma,
aturan, dan tuntutan ke-dewi-annya yang membuatnya tak bisa melanglang buana
atau membahana angkasa raya seperti yang bisa dilakukan para ksatria di dimensi
itu. “Apalah daya”, mungkin itulah alasannya. Poor you-malangnya kau drupadi.
Dalam segala keterbatasannya,
bagaimanapun itu drupadi tak bisa mancari cinta. Akhirnya arjunalah yang diceritakan menemukan drupadi, kemudian
menjadikannya istri-entah yang keberapa. Seandainya drupadi tidak terkungkung
dalam ke-dewi-annya, mungkin drupadi lah yang akan menemukan arjuna kemudian
mengungkapkan cinta yang telah lama ia simpan dalam relungnya, yang sudah membuatnya
gundah gulana dalam perasaan, jiwa dan fisiknya yang terkungkung. Tapi apalah
daya pak dalang tak boleh menyalahi pakem pewayangan. Salah-salah yang terjadi
bisa seperti cerita segi tiga emas yang diceritakan Seno Gumilar dimana
tokoh-tokoh pewayangan yang sakti itu melewati dimensi sampai akhirnya mendarat
ke abad 21. Gawat tentunya, pasti akan lebih banyak lagi wanita yang jatuh hati
pada arjuna. Dan akan lebih banyak lagi wanita yang desperate gara-gara tak
bisa mengungkapkan perasaannya pada arjuna karena dalam pakemnya para wanita
tak boleh mengungkapkan lebih dulu. “Apa jadinya dunia ini jika para wanitanya
desperate, jadi kembalilah kau arjuna ke duniamu, please, aku mohon dengan
sangat, demi dunia ini”.
Satu bukti lagi bahwa sampai dunia pewayangan-pun
mengimbas gender kepada kita yang hidup di abad 21, yang notabene terpaut ruang
dan waktu yang sulit, bahkan mustahil untuk bisa dihubungkan dengan teknologi
secanggih apapun. Seorang drupadi tak bisa mencari cinta karena memang pakemnya
seperti itu. Yang bisa ia lakukan hanyalah menunggu seorang ksatria yang akan
menyuntingnya, memperistrinya kemudian diboyong ke negeri sang ksatria.
Berdoalah drupadi semoga arjuna segera menemukanmu, dan dunia tak akan
menyebutmu perawan tua. That’s all that you can do.
Kalau boleh penulis berpendapat, tidak
setiap wanita yang memperjuangkan hak kaumnya lantas disebut feminis. Juga tak
semua wanita bisa menjadi seperti Gadis Arivia yang konsisten di jalannya atau
aktivis emansipasi wanita lain yang tampaknya masih kontroversial. Tapi
setidaknya kita punya seorang wanita segigih R.A. Kartini yang ingin menyamakan
hak laki-laki dan perempuan dalam pendidikan atau perjodohan, meskipun beliau
sendiri tak berdaya ketika dijodohkan.
Tapi bagaimanapun, wanita tetaplah wanita.
Senin, 31 Desember 2012
Seandainya boleh memilih.
Ini khusus diperuntukkan
bagi para ukhti dan akhi yang sedang risau tentang orang terpilihnya, baik yang
sudah menemukannya atau yang sedang mencarinya.
Mengapa ini menjadi penting?
Sebenarnya penting atau tidaknya sesuatu menjadi sangat relatif. Tapi karena
orang tersebut adalah orang yang akan menemani sisa kesempatan kita untuk
melewati hidup ini, mengikat janji mitsaqon ghalidha-sekuat perjanjian Allah
SWT dengan rasul-Nya-dan menggenapkan setengah dien kita, maka saya yakin sebagian
besar-meskipun tidak dapat dikatakan 100%- dari kita akan menganggapnya
penting. Oleh karena itu perlu trik khusus dalam menyikapinya. Tapi
kemudian sebagai bentuk anugerah-Nya
kepada hambanya, kita tak perlu repot-repot memilih siapakah yang akan menjadi
pendamping kita. Dalam Al-quran ‘kitab terkomplit sepanjang jaman’,Al
Qashash:68 “Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan
memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci Allah dan Maha
tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)”
Bila Allah telah menentukan sesuatu atas kita, maka
manusia tidak dapat memilih yang lain lagi, yang bisa kita lakukan adalah
menaati dan menerima apa yang telah ditetapkan-Nya.
Ternyata
sejak kita menerima ‘tawaran’ untuk hidup di dunia maka Allah telah menentukan
garis hidup kita dalam lauful mahfudz. Suatu ketentuan yang tidak dapat
dirubah, kecuali atas kuasa-Nya.Termasuk soal per-jodoh-an. Siapa dia, kapan
dan dimana kita akan bertemu dengannya, bagaimanakah rupa wajahnya,
pekerjannya, keluarganya, keshalihannya, semua sudah tercatat rapi dalamnya.
Tak heran kalau orang tua pendahulu kita berslogan ‘kalau jodoh takkan kemana’,
karena ternyata slogan itu banyak benarnya. Sepeti juga takdir kematian, ke
ujung dunia sekalipun, kalau memang sudah jodoh, pasti akan bertemu.
Yang
menjadi sedikit rumit adalah proses menuju ke pertemuan tersebut. Sebelum kita
bertemu ‘orang terpilih’ tersebut, tentunya kita akan lebih dulu bertemu dan
mengenal banyak orang selain dia. Dan ketika kemudian salah satu diantaranya
‘menarik’ bagi kita-meskipun tidak secara fisik tapi lebih kepada keshalihan
yang tampak dari sikap dan penampilannya yang menyiratkan ketaatan-seperti yang
diungkapkan Salim A. Fillah dalam ‘nikmatnya pacaran setelah pernikahan’(kalau
boleh penulis menyarankan, buku ini cocok untuk ukhti dan akhi yang sedang
menantikan ‘orang terpilih’ atau bagi yang sudah menemukannya). Adalah suatu
fitrah ketika ketertarikan itu ada, tak perlu risau atau gundah. Lalu kemudian
kita akan bertanya pada diri kita"diakah jodohku?”apalagi ketika menemukan
adanya figur seseorang pendamping ada pada orang tersebut, atau boleh dibilang
cocoklah dengan kriteria kita. Jawabannya tentu saja belum tentu, karena hanya
Allah lah yang mengetahuinya. Tapi boleh jadi kita menganggap bahwa orang
tersebut adalah yang terbaik bagi kita. Padahal apa yang terbaik menurut kita
belum tentu terbaik menurut Allah, hanya Dia lah yang Maha Mengetahui.
Pada
akhirnya yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu saat itu tiba, meskipun dalam
masa tunggu itu hati kita akan sibuk menebak-nebak setiap orang yang menurut
pemikiran dan anggapan subyektif kita adalah yang terbaik. Tapi bersabarlah
karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
Teruntuk yang sedang menunggu ‘orang terpilih’.
Bagi yang telah menemukannya, yakinlah beliau yang terbaik
yang telah Allah pilihkan untuk kita.
And
for myself*ini tulisan kakakku..bukan tulisanku..klo ketauan..pasti ditabok :p
Minggu, 23 Desember 2012
Hallo Mamah, Hallo Bapak :D/
well well well, sekarang hari ibu...dari kemarin juga udah banyak yang gembar gembor begitu..
honestly, aku lupa sih sebenernya klo media nggak ngingetin kalo ini hari ibu,mehehe. tapii..berhubung udah tau dan inget, akhirnya tadi pagi langsung telpon mamah
mamah masih lucu..masih ketawa ketiwi klo dikasih ucapan ini itu.
mungkin keluarga kamu nggak romantis, eh romantis bukan ya namanya..pokoknya ga gitu kepengaruh banget sama budaya masa kini (ciailah masa kini :v ).
waktu dikasih ucapan selamat hari ibu mamah bilang, mana kadonya? wkwk, mamah masih lucu, dan aku bersyukur :)
"kamu lebih deket sama siapa, mama/papa, ibu/bapak, abi/umi?"
pasti suatu kali pernah ada pertanyaan kayak gini..sebenernya aku deket sama dua-duanya..dua-duanya punya cara masing-masing buat nunjukin rasa sayang...
daaaaan...
iseng-iseng mau mensyukuri, emmm..mensyukuri kok iseng2 --"
maksudnyaaaa..mau mengingat kebiasaan bareng mamah atau bapak juga, yang mungkiiin..nggak semua anak seberuntung aku buat punya momen-momen berharga kayak gini..
bareng mama...
paling sering ngajakin curhat klo nggak di dapur ya dikasur :))
kalo tau anaknya murung, bete, atau ngambek2 pasti diajakin masak bareng atau kelon2an..sama-sama hobi belanja..nomer satu kalo jagain aku pas sakit, ga pernah tega anaknya kurang uang saku..dan selalu ngajarin anaknya jadi anak mandiri..kalo pengen sesuatu, ya kamu harus melakukan sesuatu dulu..ah sesuatu, gitu pokoknya :))
kalo bapak, istimewa, selalu punya tempat istimewa di hati <3
nomer satu adalah perhatian..sampe nomer terakhir pun perhatian. bapak selalu melakukan hal2 bersama kami dengan penuh perhatian..
bayabgin, udah segede ini..mau balik merantau aja pastii dianter ke terminal, pasti dianter sampe bus, dan pasti ditungguin sampe bus berangkat.
ngingetin jangan telat makan, bahkan di Cirebon sana hujan aku di sini diingetin jangan lupa tidur pake selimut.
bedanya..bapak itu lebih blak2an. lebih ekspresif mengungkapkan sayang, bapak itu..cowok romantis..kalo mamah..gengsii..hihi :***
yah..nangis kan, beneran ngetiknya sambil berurai air mata, air mata bahagia..he..
sampai kapanpun..bagi mereka, aku adalah putri kecilnya..yang dulu beliau gendong, hingga mungkin nanti anak-anak kami, beliau gendong juga...
semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan..agar anak-anak kami juga bisa merasakan hangatnya pelukan dan usapan lembut dari Ayahanda dan Ibunda tersayang...
honestly, aku lupa sih sebenernya klo media nggak ngingetin kalo ini hari ibu,mehehe. tapii..berhubung udah tau dan inget, akhirnya tadi pagi langsung telpon mamah
mamah masih lucu..masih ketawa ketiwi klo dikasih ucapan ini itu.
mungkin keluarga kamu nggak romantis, eh romantis bukan ya namanya..pokoknya ga gitu kepengaruh banget sama budaya masa kini (ciailah masa kini :v ).
waktu dikasih ucapan selamat hari ibu mamah bilang, mana kadonya? wkwk, mamah masih lucu, dan aku bersyukur :)
"kamu lebih deket sama siapa, mama/papa, ibu/bapak, abi/umi?"
pasti suatu kali pernah ada pertanyaan kayak gini..sebenernya aku deket sama dua-duanya..dua-duanya punya cara masing-masing buat nunjukin rasa sayang...
daaaaan...
iseng-iseng mau mensyukuri, emmm..mensyukuri kok iseng2 --"
maksudnyaaaa..mau mengingat kebiasaan bareng mamah atau bapak juga, yang mungkiiin..nggak semua anak seberuntung aku buat punya momen-momen berharga kayak gini..
bareng mama...
paling sering ngajakin curhat klo nggak di dapur ya dikasur :))
kalo tau anaknya murung, bete, atau ngambek2 pasti diajakin masak bareng atau kelon2an..sama-sama hobi belanja..nomer satu kalo jagain aku pas sakit, ga pernah tega anaknya kurang uang saku..dan selalu ngajarin anaknya jadi anak mandiri..kalo pengen sesuatu, ya kamu harus melakukan sesuatu dulu..ah sesuatu, gitu pokoknya :))
kalo bapak, istimewa, selalu punya tempat istimewa di hati <3
nomer satu adalah perhatian..sampe nomer terakhir pun perhatian. bapak selalu melakukan hal2 bersama kami dengan penuh perhatian..
bayabgin, udah segede ini..mau balik merantau aja pastii dianter ke terminal, pasti dianter sampe bus, dan pasti ditungguin sampe bus berangkat.
ngingetin jangan telat makan, bahkan di Cirebon sana hujan aku di sini diingetin jangan lupa tidur pake selimut.
bedanya..bapak itu lebih blak2an. lebih ekspresif mengungkapkan sayang, bapak itu..cowok romantis..kalo mamah..gengsii..hihi :***
yah..nangis kan, beneran ngetiknya sambil berurai air mata, air mata bahagia..he..
sampai kapanpun..bagi mereka, aku adalah putri kecilnya..yang dulu beliau gendong, hingga mungkin nanti anak-anak kami, beliau gendong juga...
semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan..agar anak-anak kami juga bisa merasakan hangatnya pelukan dan usapan lembut dari Ayahanda dan Ibunda tersayang...
ini lho..mamah sama bapakku :) *ini fotonya waktu kakakku nikahan..bukan waktu mereka nikahan :v |
*ini harusnya jadi postingan kemarin..karena wifi mati lewat jam12 malem jadi deh baru diposting hari ini :))
Rabu, 19 September 2012
bila waktunya tiba :)
bila waktunya tiba
setelah jalan panjang yang kupilih
setelah aku berlari, berjalan, dan berlari lagi
setelah aku banyak diam dan terlalu banyak menerka
kupandangi wajah-wajah itu
melawan mentari, melawan lelahku
mengingat untuk siapa perjuangaku, aku tidak boleh berhenti
akan kunikmati, akan kujalani
tidak ada derita jika tak kubuat dengan tanganku sendiri
tidak ada bahagia yang akan ku dapatkan, tanpa kujemput dengan kakiku sendiri
tidak ada yang sia-sia, tidak akan pernah ada yang sia-sia
tidak ada yang tidak tercatat sebagai benih yang ku tanam, untuk aku nikmati kemudian
terimakasih Tuhan, untuk segalanya..segalanya yang engkau berikan. tidak ada yang sulit, jika Engkau bersamaku. aku percaya.
Kamis, 09 Agustus 2012
mamah feat. skripsi
sebelum offlline dan bobo bobo cantik malem ini, enaknya cerita dulu. lumayan, lagi nggak banyak hiburan.
tadi habis telponan sama mamah. gatau kenapa, tiba2 pengen telpon. lumayan, ada progress skripsi, jadi nggak malu-maluin klo ditanya x_x
malem ini cerita banyak, khususnya tentang skripsi, tentang keluarga, tentang hidup, tentang temen2. macem deh..dari yang baik hati sampai yang nggak berperasaan ~
awalnya..aku ceritanya tentang temen2 kosan yang bakalan wisuda bulan oktober nanti...
aku: "mah, aku lagi males main sama anak2, obrolannya sidang wisuda mulu, minder ah."
mamah: "oh..kamu pingin to? jadi kayak orang mau ngelahirin gitu ya? klo masuk rumah sakit bareng2 pas kontraksi trus ibu2 itu ngelahirin duluan juga rasanya kayak gitu cha... duh rasanya pengen buru2 ngelahirin"aku: "..."
obrolan pun berlanjut.
mamah: "yaudah buat aja dulu kebayanya..kan bahannya udah ada tuh..."aku: "iya sih mah, tapi kan masih januari.."mamah: "iya gapapa, kan badan kamu segitu2 aja..ga melar2 tuh, paling ntar cukup.."aku: "..."
hwwwaaa...mamah emang lucu. bisa diajak ketawa, nangis, berantem #eh
dan setelah nangis2 karena punya masalah sama temen pun jawabannya sederhana, tapi selalu punya tempat untuk bisa aku terima, apapun alesannya :)
dan jawaban mamah dari curhatanku hari ini...
mamah: udah jangan nangis, semua2 itu jangan dibikin stress..
iya sekarang masih muda masih bisa nampung sama mikirin banyak masalah, entar klo udah tua gabakalan sama..udah 'lain''.
misalnya sekarang kamu masih sendiri, ya masalah kamu ya dari kamu sendiri. entar klo udah nikah kan bakalan nambah masalahnya.
aku: lho, jadi nikah itu nambah masalah dong mah?" ._.
mamah: ya enggak lah..cuma kan nikah juga ga melulu seneng2 terus cha...punya anak juga gitu, nongol anak, masalahnya nambah lagi..klo anak sakit ikutan sakit rasanya. apalagi kalo beda pendapat sama anak..klo anak maunya B kita maunya A..."
aku: "oh..kayak aku dong mah? hehe."
mamah: "enggak, anak mamah mah idep idep *(baik-baik) semua"
aku: "horeee eh amin"
dan.. obrolan2 lain di malam ini yang gabisa diceritain :p
selesai telponan nano-nano deh rasanya, minimal malem ini dijamin tidur nyeyak deh :D/
i love you.. mamah <3, i love you skripsi :)))
tadi habis telponan sama mamah. gatau kenapa, tiba2 pengen telpon. lumayan, ada progress skripsi, jadi nggak malu-maluin klo ditanya x_x
malem ini cerita banyak, khususnya tentang skripsi, tentang keluarga, tentang hidup, tentang temen2. macem deh..dari yang baik hati sampai yang nggak berperasaan ~
awalnya..aku ceritanya tentang temen2 kosan yang bakalan wisuda bulan oktober nanti...
aku: "mah, aku lagi males main sama anak2, obrolannya sidang wisuda mulu, minder ah."
mamah: "oh..kamu pingin to? jadi kayak orang mau ngelahirin gitu ya? klo masuk rumah sakit bareng2 pas kontraksi trus ibu2 itu ngelahirin duluan juga rasanya kayak gitu cha... duh rasanya pengen buru2 ngelahirin"aku: "..."
obrolan pun berlanjut.
mamah: "yaudah buat aja dulu kebayanya..kan bahannya udah ada tuh..."aku: "iya sih mah, tapi kan masih januari.."mamah: "iya gapapa, kan badan kamu segitu2 aja..ga melar2 tuh, paling ntar cukup.."aku: "..."
hwwwaaa...mamah emang lucu. bisa diajak ketawa, nangis, berantem #eh
dan setelah nangis2 karena punya masalah sama temen pun jawabannya sederhana, tapi selalu punya tempat untuk bisa aku terima, apapun alesannya :)
dan jawaban mamah dari curhatanku hari ini...
mamah: udah jangan nangis, semua2 itu jangan dibikin stress..
iya sekarang masih muda masih bisa nampung sama mikirin banyak masalah, entar klo udah tua gabakalan sama..udah 'lain''.
misalnya sekarang kamu masih sendiri, ya masalah kamu ya dari kamu sendiri. entar klo udah nikah kan bakalan nambah masalahnya.
aku: lho, jadi nikah itu nambah masalah dong mah?" ._.
mamah: ya enggak lah..cuma kan nikah juga ga melulu seneng2 terus cha...punya anak juga gitu, nongol anak, masalahnya nambah lagi..klo anak sakit ikutan sakit rasanya. apalagi kalo beda pendapat sama anak..klo anak maunya B kita maunya A..."
aku: "oh..kayak aku dong mah? hehe."
mamah: "enggak, anak mamah mah idep idep *(baik-baik) semua"
aku: "horeee eh amin"
dan.. obrolan2 lain di malam ini yang gabisa diceritain :p
selesai telponan nano-nano deh rasanya, minimal malem ini dijamin tidur nyeyak deh :D/
"time goes too fast...tapi semua akan tiba masanya, karena kebahagiaan akan datang bagi mereka yang berjuang untuk menjemputnya"
Jumat, 29 Juni 2012
Tuesdays with Morrie
" Hidup merupakan rangkaian peristiwa menarik dan mengulur. Suatu saat kita ingin mengerjakan suatu hal, padahal kita perlu mengerjakan sesuatu yang lain. Ada sesuatu yang membuat kita sakit, namun kita tahu bahwa seharusnya tidak demikian. Kita menerima hal-hal tertentu secara begitu saja, bahkan meskipun kita tahu bahwa seharusnya kita tidak pernah menikmati sesuatu secara cuma-cuma."
(The Tension of Opposites-Tuesdays with Morrie, 14)
"Kadang-kadang kita tak boleh percaya pada apa yang kita lihat, kita harus percaya kepada yang kita rasakan. Dan jika kita ingin orang lain percaya kepada kita, kita harus merasa bahwa kita dapat mempercayai mereka juga-bahkan meskipun kita sedang dalam kegelapan. Bahkan ketika kita sedang terjatuh."
(Trust-Tuesdays with Morrie, 65)
"Kadang-kadang kita tak boleh percaya pada apa yang kita lihat, kita harus percaya kepada yang kita rasakan. Dan jika kita ingin orang lain percaya kepada kita, kita harus merasa bahwa kita dapat mempercayai mereka juga-bahkan meskipun kita sedang dalam kegelapan. Bahkan ketika kita sedang terjatuh."
(Trust-Tuesdays with Morrie, 65)
Langganan:
Postingan (Atom)